Cari Blog Ini

Kamis, 15 April 2010

Landasan dan Sumber Pendidikan Islam

Setiap usaha atau aktifitas yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Karena dengan berpijak di atas landasan yang kuat itulah segala usaha atau aktifitas akan berjalan dengan baik dan menghasilkan apa-apa yang dicita-citakan.

Demikian halnya dengan pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk pribadi manusia yang kaffah, harus pula berpijak di atas landasan yang kuat. Dengan berpijak di atas landasan yang kuat itulah semua kegiatan pendidikan mulai dari perencanaan program pendidikan dan pembelajaran sampai kepada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Pada akhirnya menghasilkan peserta didik yang berkualitas tinggi yakni peserta didik yang senantiasa beriman kepada Allah, beribadah dengan ikhlas semata-mata mengharapkan ridha dari Allah serta peserta didik yang senantiasa bertakwa kepada Allah kapan dan di mana pun mereka berada sesuai dengan cita-cita pendidikan Islam.

Landasan pendidikan Islam itu terdiri dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al-maslahah al-mursalah, istihsan, qiyas dan sebagainya. (Zakiah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam)

a. Al-Qur’an.
Al-Qur’an ialah kalam Allah yang bernilai mu’jizat, yang diturunkan kepada ‘pungkasa’ Nabi dan Rasul Muhammad Saw, dengan perantara malaikat Jibril as, yang tertulis pada mushaf, membacanya terhitung ibadah, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. (Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur’an)

Masih banyak lagi para ulama mendefinisikan Al-Qur’an, namun pada prinsipnya sama, bahwa Al-Qur’an ialah Kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa Arab, diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw sebagai mukjizat. Al-Qur’an itu disampaikan kepada kita secara mutawattir, yang telah tertulis dalam Mushaf Usmani dan telah dihafal dengan baik oleh para hafidz dan hafidzoh sejak masa Nabi Muhammad Saw hidup sampai akhir zaman. Dimulai dari Surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat An-Naas, yang merupakan ibadah bagi yang membacanya, dan kafir bagi yang mengingkarinya. Isi Al-Quran itu terdiri dari dua prinsip besar yakni keimanan (Aqidah/Tauhid) dan Syari’ah yang di dalamnya mengandung unsur ibadah, muamalah dan akhlak.

b. As-Sunnah.
As-Sunnah dapat diartikan sebagai perilaku dan pola hidup yang telah mentradisi. As-Sunnah juga berarti jalan yang terbentang untuk dilalui. M. Hasbi Ash Shiddieqy mengatakan As-Sunnah berarti segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad Saw, baik perkataan, perbuatan maupun pengakuan (taqrir). (M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits)

Yang dimaksud dengan taqrir adalah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui oleh Rasulullah Saw, dan beliau membiarkan kejadian atau perbuatan itu berjalan.
As-Sunnah merupakan sumber pokok ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an. Sebagaimana Al-Qur’an, As-Sunnah juga berisi tentang dua prinsip besar yakni Aqidah/Tauhid dan Syari’ah.
c. Ijtihad
Dalam bidang fiqih ijtihad adalah mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk menyelidiki dan mengeluarkan (mengistimbat-kan) hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an dengan syarat-syarat tertentu. (Dahlan Abdul Aziz, Ensiklopedi Islam)

Ijtihad meliputi seluruh masalah termasuk masalah pendidikan. Apa pun masalahnya bisa diistimbatkan hukumnya oleh para mujtahid, sepanjang permasalahan tersebut belum ada dasar hukumnya di dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Namun demikian, ijtihad harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid dan masalah yang diistimbatkan hukumnya tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Di samping ketiga landasan pendidikan Islam sebagai tumpuan berdirinya segala aktivitas dalam pendidikan Islam, maka pendidikan Islam pun harus bersumber pula dari ajaran Islam itu sendiri yakni Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijtihad. Dengan adanya sumber itulah yang akan memberikan arah kemana tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya.

Berbeda dengan sumber pendidikan sekuler yang hanya mengahantarkan peserta didik pada permasalahan dunia saja. Namun sumber pendidikan Islam yakni Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijtihad memuat langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan pendidikan Islam, agar dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam tercapai tujuan yang diusung oleh ketiga sumber tersebut.

Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: